Tuesday, 14 January 2014

Memulai usaha beternak itik

Apabila kita (calon peternak) ingin melakukan usaha dibidang peternakan ada kalanya perlu mengetahui apasaja yang harus dipersiapkan dan direncanakan sebelum memulai usaha, agar semua dapat berjalan sesui harapan dan hasilnya mengutungkan.

 a.       Menentukan tujuan, skala, dan segmen usaha
saat perencanan usaha dimulai peternak harus sudah memikirkan tujuan segmen usaha, dan skala usaha yang ingin dijalankan agar calon peternak dapat memperkirakan hal-hal apa saja yalng perlu dipersiapkan. Penentuan tujuan, segmen usaha, maupun skala usaha ini tentu terkait kemampuan teknis yang dimiliki peternakn seperti pengetahuan beternak, modal, dan pasar yang akan di tembus.

Tujuan usaha beternak itik bisa dibedakan menjadi tujuan usaha utama dan sumber penghasilan tambahanm skala usaha peternakan itik bisa dibedakan menjadi skala usaha kecil, menengah, dan besar. Sementara, segmen  usaha dapat dipilih diantaranya usaha pembibitan itik, usaha menghasilkan telur konsummsi, usaha pembesaran itik pedaging usaha pembuatan telur asin, dan usaha pembesaran DOD menjadi itik dara siap bertelur ...



b.      Kesiapan modal
beasaran modal yang dimiliki calon peternak itik menjadi salah satu penentu jenis dan skala usaha yang akan dijalankan, besaran modal yng dibutuhkan dalam berbagai segmen beternak itik bisa diperkirakan melalui perhitungan analisis usaha. Perhitungan analisis usaha tersebut bisa dilihat di beberapa media seperti internet, buku-buku beternak itik, dll.

Namun, perhitungananalisis usaha yang disajikan entu tidak memperikan jaminan 100%. Berbagai komponen pembentuk modal beternak dapat anda sesuaikan dengan kondisi riil harga masing-masing ditempat anda melakukan budidaya pada saat tertentu. Sangat penting bagi peternak untuk mengetahui penjabaran berbagai modal  usaha yang dibutuhkan, mulai dari investasi membangun kandang, membeli bibit atau indukan, hingga biaya pakan karyawan, obat-obatan dan transportasi.

Berikut berbagai sumber modal yang bisa didapat oleh peternak itik:
1.      Modal sendiri
Memiliki modal sendiri merupakan pilhan terbaik karena tidak ada kewajiban mengembalikan modal yang biasanya disertai bunga. Selain itu tidak ada risiko yang harus ditanggung usaha mengalami kegagalan.

2.      Modal patungan
Untuk modal patungan yang berasal dari sanak saudara atau kerabat. Sebaiknya tetap ada perjajian tertulis diatas kertas terkait pembagian keuntungan serta kewajiban dan  hak masing-masing pemodal. Hal ini untuk menghidnari terjadinya saling meyalahkan bila terjadi suatu kegagalan atau usaha tidak berjalan optimal.

3.      Modal pinjaman dari bank
Biasanya bank mau memberikan modal kepada peternakan yang sudag bejalan dan memiliki catatan keuangan yang baik serta perkembangan peternakannya cukup baik,, karena itu, modal dari bank biasanya dimanfaatkan peternak yang ingin meningkatkan skala usahanya.

4.      Modal pinjaman dari pemerintah
Modal dari pemerintah biasanya diisalurkan melalui dinas peternakan kepada kelompok tani. Jika hibah (pemberian), modal diberikan dengan buunga ringan.

c.       Menentukan sistem pemeliharaan itik
Sistem beternaak itik semakin berkembang. Mayoritas sistem beternak itik dengan cara diangon sudah digantikan dengan sistem beternak secara semi-intensif atau intensif, karena lebih efisien dan  menguntungkan. namun, sampai saat ini masih ada peternak di beberapa daera yang menhalankan usaha peternakannya denggan cara diangon.
1.         Sistem tradisional (diangon)
Sistem beternak dengan cara tradisional dilakukan dengan menggembalakan di sawah dan ladang. Itik digembalakan dengan mencari pakan alami disawah emudian sore hari dikandangkan.
Cara ini sangat menekan biaya pakan. Namun, mempunyai kekurangan kelainan mutu pakan, dan kemungkinan memakan makanan yang berbahaya seperti bangkai hingga itik mengalami sakit, lumpuh dan menyebabkan kemaitan. Selain itu semakin menurunnya kondisi lingkungan di sawah akibat lahan yang tercemar pestisida sehingga cara ini semakin tidak menguntungkan.
2.         Sistem semi-intensif
Dalam sistem ini itik dikandangkan menggunakan kandang memadai. Pemberian pakan dilakukan ssesuai komposisi yang ditentukan dengan kandungan nutrisi yang sudah diperkirakan sesuai kebutuhan itik.
Hanya saja, peternak di bebeapa daerah yang menerpakan sistem ini dikandang-kandang msaih saha melepaskan itiknya untuk mencari pakan di persawahan sekitar kandang dan mudah ketika itik diangon karena banya peternak yg juga mendirikan kandang di areal sekitar persawahan.
3.         Sestem intensif
Sistem ini di arahkan untuk mencapai produktivitas yang optomal sesuai tujuan pemeliharaan, yaitu pedagging atau itik petelur. Pakan diatur dengan cermat sesuai kebutuhan, kandang menggunakan sistem tertutup, erkawinan secara inseminasi baik kawin suntik maupun penggunaan perbandinngan betina dan jantan (1:10).

perlakuan
tradisional
Semi-intensif
Intensif
Pennggembalaan


digembalakan
Sesekali digembalakana
Tidak digembalakan sama sekali
Sumber pakan
10% dari penggembalaan
50% penggemalaan dan 50% pakan buatan
100 % buatan
kandang
sederhana
Kandang dengan kolam intensif
Kandang tanpa kolam
Obat-obatan dan vaksin
Tidak ada
Pengobatan/vaksin belum rutin
Vaksinasi intensif
  

No comments:

Post a Comment

comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...