Dalam
hal menetaskan telur ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu bagaimana
proses penetasan secara alami dan penetasan buatan.
a. Penetesan Alami
Penetasan alami yaitu penetasan
yang melibatkan induk ataupun alam (sepertti kura-kura/penyu menguburkan
telurnya di dalam pasir) sebagai sumber panas alami yang dikeluarkan dari tubuh
sang induk. Dalam menetaskan telur itik secara alami biasanya digunakan entok
atau itik manila, karena itik itu sendiri secara genetik tidak memiliki sifat
mengeram.
1.
Kasus di Kalimantan Selatan penetasan dengan entog hasilnya lebih dari 75 %,
telah dilakukan secara komersial, jumlah entog mencapai 600 ekor, proses
mengeram diatur secara bergantian.
2.
Dibuatkan kotak-kotak pengeraman berukuran 30 x 30 x 10 cm, setiap kotak berisi
20 sampai 30 butir telur yang diberi alas jerami atau merang.
3. Entog setelah dilatih dapat
mengeram secara terus menerus selama 4 - 5 bulan, namun sesekali istirahat
turun untuk makan dan minum ...
b. Penetasan dengan Mesin
Tetas
Sejalan dengan pemeliharaan
unggas secara intensif, dimana dibutuhkan bibit dalam jumlah yang relatif
banyak, maka kebutuhan penetasan dengan mesin semakin diperlukan. Penetasan
telur itik dengan mesin pada prinsipnya menyediakan lingkungan yang sesuai
untuk perkembangan embrio (calon anak). Kelebihan penggunaan mesin tetas adalah
dapat dilaksanakan sekaligus penetasan dalam jumlah banyak. Berbeda dengan
penetasan telur secara alamiah, yang sedikit sekali membutuhkan campur tangan manusia,
pada penetasan telur dengan mesin (induk buatan) memerlukan campur tangan
manusia lebih besar. Sumber pemanas mesin tetas dapat dari lampu minyak tanah
atau listrik maupun kombinasi keduanya. Dalam hal ini lampu minyak tanah hanya
sebagai cadangan apabila listrik padam.
Teknik pengoperasian mesin
tetas
§ Mengatur
temperatur ruangan mesin tetas :
-
Minggu 1 : 38,6o C (101,5o F).
-
Minggu 2 : 38,9o C (102o F).
-
Minggu 3 : 39,2o C (102,5o F).
- Minggu
4 : 39,4o C (103o F).
Menjaga kelembaban mesin tetas
: air sangat diperlukan dalam penetasan untuk menciptakan kelembaban à
kelembaban hari ke 1 sampai hari ke 18
yaitu antara 50 - 60 %, setelah hari ke 24 sekitar 75 %.
§ Mengatur
ventilasi mesin tetas agar pertukaran karbon dioksida (CO2) dengan oksigen
(O2)
dari luar mesin dapat berjalan dengan baik yaitu :
-
Hari ke 1 - 3 ventilasi tertutup.
-
Hari ke 4 ventilasi dibuka 1/4.
-
Hari ke 5 ventilasi dibuka 1/3.
-
Hari ke 6 ventilasi dibuka 1/2.
- Hari
ke 7 sampai dengan menetas ventilasi dibuka penuh.
§ Menata
posisi telur dalam rak mesin tetas adalah bagian tumpul diletakan sebelah atas.
Pembalikan telur
Pembalikan telur bertujuan agar
permukaan yolk (kuning telur) tidak melekat pada membran kulit telur yang dapat
menurunkan daya tetas. Pembalikan telur biasanya dilakukan dengan memutar 45o kekiri atau
kekanan dengan total pemutaran 90o. Telur itik mulai dibalik pada hari ke 4 sampai hari
ke 24. Pembalikan sedikitnya 3 kali per hari, misalnya jam 07.00; 12.00; 17.00.
Untuk mempermudah pengontrolan, sebaiknya telur beri tanda dengan pinsil pada
salah satu sisinya (misal : tanda silang)
Pendinginan telur
Pendinginan
telur dilakukan pada hari ke 4 sampai dengan ke 24 bersamaan dengan pembalikan
telur pada pagi hari.
Lama pendinginan 10 - 15 menit
dengan cara mengeluarkan rak telur secara hati-hati dari mesin.
Peneropongan telur
(Candling)
Untuk memastikan bahwa telur
yang ditetaskan embrionya berkembang atau hidup harus dilakukan peneropongan
atau Candling. Caranya yaitu dengan menaruh telur diatas lampu kemudian diamati
kondisinya. Peneropongan sebaiknya dilaksanakan di ruang gelap sehingga lebih
jelas, dengan selang waktu sebagai berikut:
7
hari setelah proses penetasan, dengan tujuan untuk mengeluarkan telur yang kosong.
14
hari untuk mengeluarkan telur yang mati.
18
hari untuk mengeluarkan telur yang mati.
24 hari untuk mengeluarkan
telur yang mati.
Alat teropong sangat sederhana
dan mudah dibuat. Alat tersebut berbentuk kotak berukuran + 20 X 20 X 20 cm,
diberi lampu 10 watt dan diatasnya diberi lubang diameter + 4 cm.
Penanganan telur setelah
menetas
Setelah
telur menetas jangan langsung dipindahkan; tunggu sampai berumur 1 hari atau
kondisinya telah kering, dan pindahkan ke dalam kandang indukan yang diberi
pemanas.
Bersihkan mesin tetas dan
semprot dengan desinfektan agar bebas dari hama dan penyakit dan simpan di
tempat yang baik.
No comments:
Post a Comment