Monday, 30 December 2013

Teknis Penetasan Telur Tetas

Dalam hal menetaskan telur ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu bagaimana proses penetasan secara alami dan penetasan buatan.

a.  Penetesan Alami
Penetasan alami yaitu penetasan yang melibatkan induk ataupun alam (sepertti kura-kura/penyu menguburkan telurnya di dalam pasir) sebagai sumber panas alami yang dikeluarkan dari tubuh sang induk. Dalam menetaskan telur itik secara alami biasanya digunakan entok atau itik manila, karena itik itu sendiri secara genetik tidak memiliki sifat mengeram. 



1. Kasus di Kalimantan Selatan penetasan dengan entog hasilnya lebih dari 75 %, telah dilakukan secara komersial, jumlah entog mencapai 600 ekor, proses mengeram diatur secara bergantian.
2. Dibuatkan kotak-kotak pengeraman berukuran 30 x 30 x 10 cm, setiap kotak berisi 20 sampai 30 butir telur yang diberi alas jerami atau merang.
3. Entog setelah dilatih dapat mengeram secara terus menerus selama 4 - 5 bulan, namun sesekali istirahat turun untuk makan dan minum ...

b. Penetasan dengan Mesin Tetas

Sejalan dengan pemeliharaan unggas secara intensif, dimana dibutuhkan bibit dalam jumlah yang relatif banyak, maka kebutuhan penetasan dengan mesin semakin diperlukan. Penetasan telur itik dengan mesin pada prinsipnya menyediakan lingkungan yang sesuai untuk perkembangan embrio (calon anak). Kelebihan penggunaan mesin tetas adalah dapat dilaksanakan sekaligus penetasan dalam jumlah banyak. Berbeda dengan penetasan telur secara alamiah, yang sedikit sekali membutuhkan campur tangan manusia, pada penetasan telur dengan mesin (induk buatan) memerlukan campur tangan manusia lebih besar. Sumber pemanas mesin tetas dapat dari lampu minyak tanah atau listrik maupun kombinasi keduanya. Dalam hal ini lampu minyak tanah hanya sebagai cadangan apabila listrik padam.

Teknik pengoperasian mesin tetas
§ Mengatur temperatur ruangan mesin tetas :
- Minggu 1 : 38,6o C (101,5o F).
- Minggu 2 : 38,9o C (102o F).
- Minggu 3 : 39,2o C (102,5o F).
- Minggu 4 : 39,4o C (103o F).

Menjaga kelembaban mesin tetas : air sangat diperlukan dalam penetasan untuk menciptakan kelembaban à kelembaban hari ke 1 sampai hari ke 18 yaitu antara 50 - 60 %, setelah hari ke 24 sekitar 75 %.
§ Mengatur ventilasi mesin tetas agar pertukaran karbon dioksida (CO2) dengan oksigen (O2) dari luar mesin dapat berjalan dengan baik yaitu :
- Hari ke 1 - 3 ventilasi tertutup.
- Hari ke 4 ventilasi dibuka 1/4.
- Hari ke 5 ventilasi dibuka 1/3.
- Hari ke 6 ventilasi dibuka 1/2.
- Hari ke 7 sampai dengan menetas ventilasi dibuka penuh.
§ Menata posisi telur dalam rak mesin tetas adalah bagian tumpul diletakan sebelah atas.

Pembalikan telur
Pembalikan telur bertujuan agar permukaan yolk (kuning telur) tidak melekat pada membran kulit telur yang dapat menurunkan daya tetas. Pembalikan telur biasanya dilakukan dengan memutar 45o kekiri atau kekanan dengan total pemutaran 90o. Telur itik mulai dibalik pada hari ke 4 sampai hari ke 24. Pembalikan sedikitnya 3 kali per hari, misalnya jam 07.00; 12.00; 17.00. Untuk mempermudah pengontrolan, sebaiknya telur beri tanda dengan pinsil pada salah satu sisinya (misal : tanda silang)

Pendinginan telur
Pendinginan telur dilakukan pada hari ke 4 sampai dengan ke 24 bersamaan dengan pembalikan telur pada pagi hari.
Lama pendinginan 10 - 15 menit dengan cara mengeluarkan rak telur secara hati-hati dari mesin.

Peneropongan telur (Candling)
Untuk memastikan bahwa telur yang ditetaskan embrionya berkembang atau hidup harus dilakukan peneropongan atau Candling. Caranya yaitu dengan menaruh telur diatas lampu kemudian diamati kondisinya. Peneropongan sebaiknya dilaksanakan di ruang gelap sehingga lebih jelas, dengan selang waktu sebagai berikut:
7 hari setelah proses penetasan, dengan tujuan untuk mengeluarkan telur yang kosong.
14 hari untuk mengeluarkan telur yang mati.
18 hari untuk mengeluarkan telur yang mati.
24 hari untuk mengeluarkan telur yang mati.

Alat teropong sangat sederhana dan mudah dibuat. Alat tersebut berbentuk kotak berukuran + 20 X 20 X 20 cm, diberi lampu 10 watt dan diatasnya diberi lubang diameter + 4 cm.

Penanganan telur setelah menetas
Setelah telur menetas jangan langsung dipindahkan; tunggu sampai berumur 1 hari atau kondisinya telah kering, dan pindahkan ke dalam kandang indukan yang diberi pemanas.
Bersihkan mesin tetas dan semprot dengan desinfektan agar bebas dari hama dan penyakit dan simpan di tempat yang baik.

No comments:

Post a Comment

comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...