MAKALAH
Proses
terbentuknya spermatozoa pada ayam jantan
Disusun Oleh :
Kelompok 6 :
Andika
Baryadi : D0A012047
Bahrul
Arif :
D0A012015
Tiami Suci Febrian : D0A012053
Avian Trenggono : D0A012069
Raja Horas :
D0A012012
Widia Eris : D0A012065
Mohammad Iqbal : D0A012066
Saefurrahman Nawawi : D0A012067
Melga Nila : D0A012072
DEPARTEMEN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NASIONAL
LABORATORIUM
FISIOLOGI DAN REPRODUKSI TERNAK
PRODUKSI TERNAK
D III
FAKULTAS PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS
JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Reproduksi
merupakan suatu proses biologis di mana individu organisme baru
diproduksi. Dasar mempertahankan diri yang di lakukan oleh semua bentuk kehidupan, setiap individu organisme ada sebagai hasil dari suatu proses reproduksi
oleh pendahulunya. Cara reproduksi secara umum dibagi menjadi dua jenis:
seksual dan aseksual. Dalam reproduksi aseksual, suatu individu dapatmelakukan reproduksi tanpa keterlibatan individu
lain dari spesies yang sama.Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua
individu, biasanya dari jeniskelamin yang berbeda. Secara umum,
organisme yang lebih kompleks melakukanreproduksi
secara seksual, sedangkan organisme yang lebih sederhana, biasanyasatu
sel, melakukan reproduksi secara aseksual.
Testes merupakan alat reproduksi perimer pada hewan jantan,
dan pada hewan pada hewan menyusui lokasi testes yang wajar terdapat di dalam
kantung di luar tubuh yang disebut scortum. Saluran- saluran alat pelengkap
merupakan alat reproduksi sekunder yang berasal dari testis menuju ke fase
efferentia, epidermis, dan vase deferensial dan penis dengan saluran merupaka
saluran bersama dialirkannya plasma air mani. Alat kelamin primer, sekunder,
dan pelengkap ketiganya disebut saluran reproduksi jantan.
1.2 Rumusan Masalah
a.
Mengetahui proses pembentukan sperma pada ayam jantan.
b.
Mengetahui fungsi masing-masing bagian organ tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem reproduksi unggas jantan terdiri
dari dua testis bentuknya
elips dan berwarna terang, dan menghasilkan sperma yang
masing-masing mempunyai sebuah saluran sperma yang bernama vas defferens serta sebuah kloaka
yang menjadi muara dari sistem reproduksi tersebut (Srigandono, 1997). Alat reproduksi unggas jantan terdiri atas alat
kelamin pokok danalat kelamin pelengkap. Alat kelamin pokok adalah organ yang
langsung membentuk spermatozoa yaitu testis. Alat kelamin pelengkap
terdiri atas salurantestis yang menuju kloaka yaitu epididymis, vas
defferens, dan papillae (Sarengat, 1982).
Testis pada unggas
berbentuk bulat seperti kacang, terletak ventral dari lobus anterior ginjal.
Ukuran testis tidak selalu konstan, karena menjadi besar pada saat musim
kawin. Bagian kiri sering lebih besar dari bagian kanan. Pinggir medial testis
sedikit konkaf dan mempunyai penjuluran kecil pipih yang dianggap sama
seperti epididimis pada mammalia. Dari situlah keluar saluran vas
defferens yang secara bergelombang-gelombang lateral terhadap ureter
masuk ke dalam kloaka (Soegiarsih, 1990).
Unggas jantan berbeda dari ternak
piaraan lainnya, karena testis tidak turun dalam skrotum tetapi
tetap dalam rongga badan. Testis menghasilkan sperma untuk membuahi
telur yang berasal dari hewan betina. Testis yang berbentuk
bulat kacang tersebut besarnya berbeda-beda menurut umur dan besar unggas.
Permukaan testis diselaputi oleh suatu jaringan fibrosa yang kuat yang
diteruskan kedalam testis membentuk kerangka penunjang tenunan testis
(Sarwono, 1993).
Masing-masing vas defferens
menuju papilae yang berfungsi sebagai organ cadangan yang mengalami
rudimenter. Papilae ini terletak di bagian tengah dari kloaka (Sarengat,
1982).
BAB III
PEMBAHASAN
Sistem Reproduksi Jantan
Organ
reproduksi ayam jantan terdiri dari testes,Epididimis, ductus deferens,
dan organ kopulasi yang terdapat dalam kloaka. Unggas jantan
berbeda dari ternak piaraan lainnya karena testes tidak
terdapat dalam skrotum tetapi tetap berada dalam rongga badan
dan terletak didekat tulang belakang dekat bagian anterior.
1.
Testis. Testis
ayam jantan terletak di rongga badan dekat tulang belakang, melekat pada bagian
dorsal dari rongga abdomen dan dibatasi oleh ligamentum
mesorchium, berdekatan dengan aorta dan vena
cava, atau di belakang paru-paru bagian depan dari ginjal. Meskipun
dekat dengan rongga udara, temperatur testis selalu 41o sampai
43o C karena spermatogenesis (pembentukan sperma) akan terjadi
pada temperatur tersebut.
Testis ayam berbentuk biji buah buncis
dengan warna putih krem. Testis terbungkus oleh dua lapisan tipis transparan,
lapisan albugin yang lunak. Bagian dalam dari testis terdiri
atas tubuli seminiferi (85% sampai 95% dari volume testis),
yang merupakan tempat terjadinya spermatogenesis, dan jaringan intertitial yang
terdiri atas sel glanduler (sel Leydig) tempat
disekresikannya hormon steroid, androgen, dan testosteron.
Besarnya testis tergantung pada umur, strain, musim, dan pakan.Hasil
praktikum pada alat reprodiksi ayam jantan diperoleh testis berwarna putih
kekuningan dan berbentuk seperti biji kacang kedelai.
Fungsi Testis ada dua yaitu : hormon seks
jantan ( Androgen) dan yang menghasilkan Gamet jantan atau yang kita sebut
sperma . Menurut (Mulyadi , 2007 ) Berat
sebuah testis pada ayam jantan besar mencapai 15-20 gram . Ayam jantan tipe
petelur 8-12 gram.
2.
Epididimis. Epididimis jumlahnya sepasang, berukuran kecil
terletak pada sisi dorsal testis, epididimis ini adalah berupa saluran yang di
lewati sperma dan menuju ke ductus deferens. Bagian epididimis terdiri dari
tiga bagian yaitu, caput,corpus,dan cauda epididimis
3.
Ductus deferens. Saluran deferens dibagi
menjadi dua bagian, yaitu bagian atas yang merupakan muara sperma dari testis,
serta bagian bawah yang merupakan perpanjangan dari saluran epididimis dan
dinamakan saluran deferens. Saluran deferens ini akhirnya bermuara
di kloaka pada daerah proktodeum yang berseberangan dengan
urodium dan koprodeum. Di dalam saluran deferens, sperma mengalami
pemasakan dan penyimpanan sebelum diejakulasikan. Pemasakan dan penyimpanan
sperma terjadi pada 65% bagian distal saluran deferens.
4.
Papila. Alat kopulasi pada ayam berupa
papila (penis) yang mengalami rudimenter, kecuali pada itik berbentuk spiral
yang panjangnya 12 sampai 18 cm. Pada papila ini juga diproduksi cairan
transparan yang bercampur dengan sperma saat terjadinya kopulasi.
Mekanisme Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma yang
terjadi di epitelium (tubuli) seminiferi di bawh kontrol hormon gonadotropin
dan hipofisis (pituitaria bagian depan). Tubuli seminiferi ini terdiri atas sel
sertoli dan sel germinalis. Spermatogenesis terjadi dalam tiga fase, yaitu fase
spermatogenial, fase meiosis, dan fase spermiogenesis yang membutuhkan waktu 13
– 14 hari.
Pembentukan Sperma (Spermatogenesis)
Hampir semua spesies hewan tingkat tinggi terutama mamalia
mempunyai proses spermatogenesis yang hampir sama, dalam pembahasan ini akan di
jelaskan mengenai proses spermatogenesis pada manusia.Berikut adalah proses
pembentukan dari sperma itu sendiri.
1. Tempat spermatogenesis
Spermatogenesis
terjadi di testis. Didalam testis terdapat tublus seminiferus. Dinding tubulus
seminiferus terdiri dari jaringan epitel dan jaringan ikat, pada jaringan
epithelium terdapat sel – sel spermatogonia dan sel sertoli yang berfungsi
memberi nutrisi pada spermatozoa. Selain itu pada tubulus seminiferus terdapat
pula sel leydig yang mengsekresikan hormone testosterone yang berperan pada
proses spermatogenesi
2. Proses Spermatogenesis
Pada
masa pubertas, spermatogonia membelah diri secara mitosis sehingga menghasilkan
lebih banyak spermatogonia. Pada manusia,spermatogonia mengandung 23
pasang kromosom atau 46 kromosom (diploid). Beberapa spermatogonia membelah
diri kembali, sedangkan lainnya berkembang menjadi spermatosit primer yang juga
mengandung kromosom sebanyak 46 kromosom. Sel – sel spermatosit primer tersebut
kemudian membelah secara meiosis menjadi dua spermatosit sekunder yang jumlah
kromosomnya menjadi setengahnya (23kromosom haploid). Selanjutnya spermatosit
sekunder membelah lagi secara meiosis menjadi empat spermatid. Jadi,
spermatid.jadi, spermatosit primer mengalami pembelahan meiosis I yang
menghasilkan dua spermatosit sekunder. Selama pembelahan meiosis II, kedua
spermatosit sekunder membelah lagi menghasilkan empat spermatid. Selanjutnya
spermatid berdiferensi menjadi sel kelamin dewasa(masak) yang disebut
spermatozoa atau sperma. Ini juga memiliki 23 kromosom (haploid). Pada manusia
proses spermatogenesis berlangsung setiap hari. Siklus spermatogenesis
berlangsung rata – rata 74 hari. Artinya , perkembangan sel spermatogonia
menjadi spermatozoa matang memerlukan waktu rata – rata 74 hari. Sementara itu
pemasakan spermatosit menjadi sperma memerlukan waktu dua hari.proses pemasakan
spermatosit menjadi sperma dinamakan spermatogenesis dan terjadi didalam
epidemis..
3. Bagian – Bagian Sperma.
Sperma
dewasa terdiri dari tiga bagian yaitu kepala, bagian tengah dan ekor (flagelata).
Kepala sperma mengandung nucleus. Bagian ujung kepala ini mengandung akrosom
yang menghasilkan enzim yang berfungsi untuk menembus lapisan – lapisan sel
telur pada waktu fertilisasi. Bagian tengah sperma mengandung mitokondria yang
menghasilkan ATP sebagai sumber energy untuk pergerakan sperma. Ekor sperma
berfungsi sebagai alat gerak.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
1.
Organ
reproduksi ayam jantan terdiri dari :
Testis , Epididymis , Ductus
deferens , Papila ,
2.
Spermatogenesis terjadi dalam tiga fase, yaitu fase
spermatogenial, fase meiosis, dan fase spermiogenesis yang membutuhkan waktu 13
– 14 hari.
3.
Tempat terbentuknya spermatogenesis yaitu di testis.
4.
sperma dewasa terdiri
dari tiga bagian yaitu kepala, bagian tengah dan ekor (flagelata)
DAFTAR PUSTAKA
Sarengat, W. 1982. Pengantar Ilmu Ternak Unggas. Fakultas
Peternakan dan Perikanan Universitas Diponegoro. Semarang.
Sarwono,
B. 1993. Ragam Ayam Piaraan. Penebar Swadaya. Jakarta.
Soegiarsih, P. 1990. Diktat Ilmu Ternak Unggas. Fakultas Peternakan
Universitas Diponegoro. Semarang.
Srigandono, B. 1997. Produksi Unggas Air. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.
No comments:
Post a Comment