Friday, 15 November 2013

MAKALAH Proses terbentuknya spermatozoa pada ayam jantan



MAKALAH
Proses terbentuknya spermatozoa pada ayam jantan

  
 




Disusun Oleh :
Kelompok 6 :

                        Andika Baryadi                      : D0A012047
                        Bahrul Arif                              : D0A012015
                        Tiami Suci Febrian                  : D0A012053
                        Avian Trenggono                    : D0A012069
                        Raja Horas                              : D0A012012
                        Widia Eris                               : D0A012065
                        Mohammad Iqbal                    : D0A012066
                        Saefurrahman Nawawi           : D0A012067
                        Melga Nila                              : D0A012072





DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NASIONAL
LABORATORIUM FISIOLOGI DAN REPRODUKSI TERNAK
PRODUKSI TERNAK D III
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2013


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Reproduksi merupakan suatu proses biologis di mana individu organisme baru diproduksi. Dasar mempertahankan diri yang di lakukan oleh semua bentuk kehidupan, setiap individu organisme ada sebagai hasil dari suatu proses reproduksi oleh pendahulunya. Cara reproduksi secara umum dibagi menjadi dua jenis: seksual dan aseksual. Dalam reproduksi aseksual, suatu individu dapatmelakukan reproduksi tanpa keterlibatan individu lain dari spesies yang sama.Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua individu, biasanya dari jeniskelamin yang berbeda. Secara umum, organisme yang lebih kompleks melakukanreproduksi secara seksual, sedangkan organisme yang lebih sederhana, biasanyasatu sel, melakukan reproduksi secara aseksual.
Testes merupakan alat reproduksi perimer pada hewan jantan, dan pada hewan pada hewan menyusui lokasi testes yang wajar terdapat di dalam kantung di luar tubuh yang disebut scortum. Saluran- saluran alat pelengkap merupakan alat reproduksi sekunder yang berasal dari testis menuju ke fase efferentia, epidermis, dan vase deferensial dan penis dengan saluran merupaka saluran bersama dialirkannya plasma air mani. Alat kelamin primer, sekunder, dan pelengkap ketiganya disebut saluran reproduksi jantan.

1.2  Rumusan Masalah
a.       Mengetahui proses pembentukan sperma pada ayam jantan.
b.      Mengetahui fungsi masing-masing bagian organ tersebut.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Sistem reproduksi unggas jantan terdiri dari dua testis bentuknya elips dan berwarna terang, dan menghasilkan sperma yang masing-masing mempunyai sebuah saluran sperma yang bernama vas defferens serta sebuah kloaka yang menjadi muara dari sistem reproduksi tersebut (Srigandono, 1997). Alat reproduksi unggas jantan terdiri atas alat kelamin pokok danalat kelamin pelengkap. Alat kelamin pokok adalah organ yang langsung membentuk spermatozoa yaitu testis. Alat kelamin pelengkap terdiri atas salurantestis yang menuju kloaka yaitu epididymis, vas defferens, dan papillae (Sarengat, 1982).
Testis pada unggas berbentuk bulat seperti kacang, terletak ventral dari lobus anterior ginjal. Ukuran testis tidak selalu konstan, karena menjadi besar pada saat musim kawin. Bagian kiri sering lebih besar dari bagian kanan. Pinggir medial testis sedikit konkaf dan mempunyai penjuluran kecil pipih yang dianggap sama seperti epididimis pada mammalia. Dari situlah keluar saluran vas defferens yang secara bergelombang-gelombang lateral terhadap ureter masuk ke dalam kloaka (Soegiarsih, 1990).
Unggas jantan berbeda dari ternak piaraan lainnya, karena testis tidak turun dalam skrotum tetapi tetap dalam rongga badan. Testis menghasilkan sperma untuk membuahi telur yang berasal dari hewan betina. Testis yang berbentuk bulat kacang tersebut besarnya berbeda-beda menurut umur dan besar unggas. Permukaan testis diselaputi oleh suatu jaringan fibrosa yang kuat yang diteruskan kedalam testis membentuk kerangka penunjang tenunan testis (Sarwono, 1993).
Masing-masing vas defferens menuju papilae yang berfungsi sebagai organ cadangan yang mengalami rudimenter. Papilae ini terletak di bagian tengah dari kloaka  (Sarengat, 1982).





BAB III
PEMBAHASAN

Sistem Reproduksi Jantan
Organ reproduksi ayam jantan terdiri dari testes,Epididimis, ductus deferens, dan organ kopulasi yang terdapat dalam kloaka. Unggas jantan berbeda dari ternak piaraan lainnya karena testes tidak terdapat dalam skrotum tetapi tetap berada dalam rongga badan dan terletak didekat tulang belakang dekat bagian anterior.
1.      Testis. Testis ayam jantan terletak di rongga badan dekat tulang belakang, melekat pada bagian dorsal dari rongga abdomen dan dibatasi oleh ligamentum mesorchium, berdekatan dengan aorta dan vena cava, atau di belakang paru-paru bagian depan dari ginjal. Meskipun dekat dengan rongga udara, temperatur testis selalu 41sampai 43C karena spermatogenesis (pembentukan sperma) akan terjadi pada temperatur tersebut.
Testis ayam berbentuk biji buah buncis dengan warna putih krem. Testis terbungkus oleh dua lapisan tipis transparan, lapisan albugin yang lunak. Bagian dalam dari testis terdiri atas tubuli seminiferi (85% sampai 95% dari volume testis), yang merupakan tempat terjadinya spermatogenesis, dan jaringan intertitial yang terdiri atas sel glanduler (sel Leydig) tempat disekresikannya hormon steroid, androgen, dan testosteron. Besarnya testis tergantung pada umur, strain, musim, dan pakan.Hasil praktikum pada alat reprodiksi ayam jantan diperoleh testis berwarna putih kekuningan dan berbentuk seperti biji kacang kedelai.
Fungsi Testis ada dua yaitu : hormon seks jantan ( Androgen) dan yang menghasilkan Gamet jantan atau yang kita sebut sperma .  Menurut (Mulyadi , 2007 ) Berat sebuah testis pada ayam jantan besar mencapai 15-20 gram . Ayam jantan tipe petelur 8-12 gram.
2.      Epididimis. Epididimis jumlahnya sepasang, berukuran kecil terletak pada sisi dorsal testis, epididimis ini adalah berupa saluran yang di lewati sperma dan menuju ke ductus deferens. Bagian epididimis terdiri dari tiga bagian yaitu, caput,corpus,dan cauda epididimis
3.      Ductus deferens. Saluran deferens dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian atas yang merupakan muara sperma dari testis, serta bagian bawah yang merupakan perpanjangan dari saluran epididimis dan dinamakan saluran deferens. Saluran deferens ini akhirnya bermuara di kloaka pada daerah proktodeum yang berseberangan dengan urodium dan koprodeum. Di dalam saluran deferens, sperma mengalami pemasakan dan penyimpanan sebelum diejakulasikan. Pemasakan dan penyimpanan sperma terjadi pada 65% bagian distal saluran deferens.
4.      Papila. Alat kopulasi pada ayam berupa papila (penis) yang mengalami rudimenter, kecuali pada itik berbentuk spiral yang panjangnya 12 sampai 18 cm. Pada papila ini juga diproduksi cairan transparan yang bercampur dengan sperma saat terjadinya kopulasi.
Mekanisme Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma yang terjadi di epitelium (tubuli) seminiferi di bawh kontrol hormon gonadotropin dan hipofisis (pituitaria bagian depan). Tubuli seminiferi ini terdiri atas sel sertoli dan sel germinalis. Spermatogenesis terjadi dalam tiga fase, yaitu fase spermatogenial, fase meiosis, dan fase spermiogenesis yang membutuhkan waktu 13 – 14 hari.
Pembentukan Sperma (Spermatogenesis)                                                   
Hampir semua spesies hewan tingkat tinggi terutama mamalia mempunyai proses spermatogenesis yang hampir sama, dalam pembahasan ini akan di jelaskan mengenai proses spermatogenesis pada manusia.Berikut adalah proses pembentukan dari sperma itu sendiri.
1.      Tempat spermatogenesis
Spermatogenesis terjadi di testis. Didalam testis terdapat tublus seminiferus. Dinding tubulus seminiferus terdiri dari jaringan epitel dan jaringan ikat, pada jaringan epithelium terdapat sel – sel spermatogonia dan sel sertoli yang berfungsi memberi nutrisi pada spermatozoa. Selain itu pada tubulus seminiferus terdapat pula sel leydig yang mengsekresikan hormone testosterone yang berperan pada proses spermatogenesi
2.      Proses Spermatogenesis
Pada masa pubertas, spermatogonia membelah diri secara mitosis sehingga menghasilkan  lebih banyak spermatogonia. Pada manusia,spermatogonia mengandung 23 pasang kromosom atau 46 kromosom (diploid). Beberapa spermatogonia membelah diri kembali, sedangkan lainnya berkembang menjadi spermatosit primer yang juga mengandung kromosom sebanyak 46 kromosom. Sel – sel spermatosit primer tersebut kemudian membelah secara meiosis menjadi dua spermatosit sekunder yang jumlah kromosomnya menjadi setengahnya (23kromosom haploid). Selanjutnya spermatosit sekunder membelah lagi secara meiosis menjadi empat spermatid. Jadi, spermatid.jadi, spermatosit primer mengalami pembelahan meiosis I yang menghasilkan dua spermatosit sekunder. Selama pembelahan meiosis II, kedua spermatosit sekunder membelah lagi menghasilkan empat spermatid. Selanjutnya spermatid berdiferensi menjadi sel kelamin dewasa(masak) yang disebut spermatozoa atau sperma. Ini juga memiliki 23 kromosom (haploid). Pada manusia proses spermatogenesis berlangsung setiap hari. Siklus spermatogenesis berlangsung rata – rata 74 hari. Artinya , perkembangan sel spermatogonia menjadi spermatozoa matang memerlukan waktu rata – rata 74 hari. Sementara itu pemasakan spermatosit menjadi sperma memerlukan waktu dua hari.proses pemasakan spermatosit menjadi sperma dinamakan spermatogenesis dan terjadi didalam epidemis..
3.      Bagian – Bagian Sperma.
Sperma dewasa terdiri dari tiga bagian yaitu kepala, bagian tengah dan ekor (flagelata). Kepala sperma mengandung nucleus. Bagian ujung kepala ini mengandung akrosom yang menghasilkan enzim yang berfungsi untuk menembus lapisan – lapisan sel telur pada waktu fertilisasi. Bagian tengah sperma mengandung mitokondria yang menghasilkan ATP sebagai sumber energy untuk pergerakan sperma. Ekor sperma berfungsi sebagai alat gerak.



BAB IV
PENUTUP

4.1  KESIMPULAN

1.      Organ reproduksi ayam jantan terdiri dari :  Testis , Epididymis ,  Ductus deferens ,  Papila ,
2.      Spermatogenesis terjadi dalam tiga fase, yaitu fase spermatogenial, fase meiosis, dan fase spermiogenesis yang membutuhkan waktu 13 – 14 hari.
3.      Tempat terbentuknya spermatogenesis yaitu  di testis.
4.       sperma dewasa terdiri dari tiga bagian yaitu kepala, bagian tengah dan ekor (flagelata)




DAFTAR PUSTAKA

Sarengat, W. 1982. Pengantar Ilmu Ternak Unggas. Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Diponegoro. Semarang.
Sarwono, B. 1993. Ragam Ayam Piaraan. Penebar Swadaya. Jakarta.
Soegiarsih, P. 1990. Diktat Ilmu Ternak Unggas. Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro. Semarang.
Srigandono, B. 1997. Produksi Unggas Air. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

No comments:

Post a Comment

comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...